Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

  • REAL MADRID

    Real Madrid are indelibly associated with the European Cup. They have won the trophy a record nine times, including victory in each of the competition's first five seasons, while their total of 31 La Ligas is also unmatched. In 2000, Fifa voted them as the most successful club of the 20th century.

  • Ricardo Kaka

    The Brazilian star is undoubtedly one of the best footballers of the past few years and burst onto the scene when he signed for AC Milan for around €8.5 million. In 2009 he was back in the spotlight when Real Madrid decided to put together yet another team of Galacticos, signing him for the whopping sum of €65 million, the second most expensive transfer in history after Cristiano Ronaldo.

  • Manchester City

    Manchester City's history can be summed up by one statistic: they are the only English champions to be relegated the following season. It is an apt reflection of a club who have lurched violently between the sublime and the ridiculous, and who have often seemed to have tragicomedy in their genes.

Jumat, 06 Januari 2012

REAL MADRID

Formed: 1902
European Cup/Champions League: 1955-56, 1956-57, 1957-58, 1958-59
1959-60, 1965-66, 1997-98, 1999-2000, 2001-02
UEFA Cup: 1984-85, 1985-86
UEFA Super Cup: 2002
La Liga: 31
Copa del Rey:18
Copa de La Liga: 1
Supercopa de Espana: 8

Real Madrid are indelibly associated with the European Cup. They have won the trophy a record nine times, including victory in each of the competition's first five seasons, while their total of 31 La Ligas is also unmatched. In 2000, Fifa voted them as the most successful club of the 20th century.
The club was founded in 1902 as an offshoot of Club Espanol de Madrid. They were called Madrid FC, and won their first trophy, the Spanish Cup, in 1905 - before adding three more in the next three seasons. In 1920 the name of the club was changed to Real Madrid after King Alfonso XIII gave them the title of Real (Royal). Later Real would become known as the 'regime team' when they received considerable support from General Franco.
Before that they claimed their first La Liga in 1932, and retained it the following season, but although they had won more than half of their Copa del Reys by 1947, there were no more championships until the Fifties.
That was in the decade in which Real became one of the game's superpowers. A team built around the astonishing forward partnership of Ferenc Puskas and Alfredo Di Stefano won the first five European Cups between 1956 and 1960, when they beat Eintracht Frankfurt 7-3 in an almost mythical final at Hampden Park. Puskas and Di Stefano shared all seven goals.
Real also won four titles in five years from 1954 to 1958, and then a record five in a row (and eight in nine years) in the Sixties. The one year in which they missed out on La Liga, 1966, they won a sixth European Cup instead. They also won the Copa del Rey in 1962 as part of the club's first Double.
They added two more doubles in 1976 and 1980, a year in which they won their fifth La Liga in six seasons. Real also lost in the final of the Cup Winners' Cup - a tournament they would never win - in 1971 and 1983, as well as in the European Cup final of 1981. They did, however, win back-to-back UEFA Cups in 1985 and 1986.
The fact Real were competing in the UEFA Cup was a reflection of a relative lack of success in La Liga, but they ended six years without a title in 1986 and then equalled their own record by winning five in a row. The team included a number of home-grown stars - Emilio Butragueno, Michel, Manuel Sanchis and Martin Vazquez - as well as the spectacular and prolific Mexican striker Hugo Sanchez. In 1989, under the management of the Welshman John Toshack, Real scored a La Liga record 107 goals.
Real were an often dowdy presence for much of the Nineties, watching on as Barcelona's Dream Team wowed observers. They won the Copa del Rey in 1993 - their last to date - and La Liga in 1995 and 1997, the latter under Fabio Capello.
The emergence of a teenage Raul, who would go on to play more games and score more goals for Real than anyone else, ushered them towards a near era; in 1998 they finally ended a 31-year wait for Europe's premier competition by winning the Champions League with a surprise 1-0 victory over Juventus in the final. Yet Real had finished fourth in the league that season and, as proof of the club's stratospherically high standards, they sacked the European Cup-winning manager Juup Heynckes eight days later.
Two more European Cups were added in 2000 and 2002, by which time Real's galactico experiment was in full swing. This was implemented when Florentino Perez took over in 2000, and involved buying the best or most marketable player in the world each summer. In order, Real signed Luis Figo (a remarkable steal from Barcelona), Zinedine Zidane, Ronaldo and David Beckham.
The more players they bought, the worse Real seemed to get. A spell of four trophyless years from 2003 to 2007 was their worst since the early Fifties. Only when they abandoned the galactico experiment, with Perez leaving the club, did they win championships in 2007 (again under Capello) and 2008. But a tenth European Cup proved elusive. Real could not even get close, and went out in the first knockout round for six consecutive seasons.
With Barcelona reaching new heights of excellence, there was only thing for it: more galacticism. Perez returned to the club in 2009 and shattered the world transfer record twice within a fortnight sign first Kaka and then Cristiano Ronaldo. A year later he made an even more important signing: Jose Mourinho, the world's first galactico manager. As always with Real Madrid, only the very best was good enough.
Although Mourinho failed to bring the league back to Madrid in his first season, he did seal a Copa del Rey success over rivals Barcelona for the first time since 1993. More , however, will be expected.
»»  READMORE...

Kumpulan Serial Number

Agak menjengkelkan ketika kita download software tapi didalamnya tidak disertakan serial number, hehe.. sebenarnya ga sedramatis itu, karna sekarang selain serial number, tentu banyak keygen yang bertebaran di berbagai situs penyedia yg bisa kita unduh secara cuma-cuma atau gratis, namun di postingan kali ini cuma sekedar ikutan berbagi Serial Number dari page tetangga, hehe,.. maklum blog ane masih baru nongol gan, jadi masih comot sana sini. (Tapi dah izin kok ama tuan rumah)


 Segitu dulu cuap2nya, namanya juga coba-coba, nie gan Koleksi serial Numbernya, smoga bermanfaat.
Monggo Di Sedot >>>>>>>SERIAL NUMBER COLLECTIONS<<<<<<<<<
»»  READMORE...

Sabtu, 31 Desember 2011

TENTANG PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW

Assalaamu alaikum wr. wb.
Pak ustadz, saya mau bertanya seputar tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang setiap tanggal 12 Rabiul Awwal selalu diperingati oleh banyak ummat Islam di Indonesia. Dan juga bagaimana hukumnya? Terima kasih atas jawabanya.
Wassalaamu ‘alaikum wr. wb.
Maksum
Jawaban
Wassalamu ‘alaikum wrahmatullahi wabarakatuh,
Fakta yang sesungguhnya dari kehidupan Rasulullah SAW menegaskan bahwa tidak ada riwayat yang menyebutkan beliau pada tiap ulang tahun kelahirannya melakukan ritual tertentu. Bahkan para shahabat beliau pun tidak pernah kita baca dalam sejarah pernah mengadakan ihtifal secara khusus setiap tahun untuk mewujudkan kegembiraan karena memperingati kelahiran Nabi SAW.
Bahkan upacara secara khusus untuk merayakan ritual maulid nabi SAW juga tidak pernah kita dari generasi tabi’in hingga generasi salaf selanjutnya. Perayaan seperti ini secara fakta memang tidak pernah diajarkan, tidak pernah dicontohkan dan juga tidak pernah dianjurkan oleh Rasulullah SAW, para shahabat bahkan para ulama salaf di masaselanjutnya.
Perayaan maulid nabi SAW secara khusus baru dilakukan di kemudian hari. Dan ada banyak versi tentang siapa yang memulai tradisi ini. Sebagian mengatakan bahwa konon Shalahuddin Al-Ayyubi yang mula-mula melakukannya, sebagai reaksi atas perayaan natal umat Nasrani. Karena saat itu di Palestina, umat Islam dan Nasrani hidup berdampingan. Sehingga terjadi interaksi yang majemuk dan melahirkan berbagai pengaruh satu sama lain.
Versi lain menyatakan bahwa perayaan maulid ini dimulai pada masadinasti Daulah Fatimiyyah di Mesir pada akhir abad keempat hijriyah. Hal itu seperti yang ditulis pada kitab Al-A’yad wa atsaruha alal Muslimin oleh Dr. Sulaiman bin Salim As-Suhaimi hal. 285-287. Disebutkan bahwa para khalifah Bani Fatimiyyah mengadakan perayaan-perayaan setiap tahunnya, di antaranya adalah perayaan tahun baru, asyura, maulid Nabi sAW bahwa termasuk maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husein serta maulid Fatimah dll. .
Versi lainnya lagi menyebutkan bahwa perayaan maulid dimulai tahun 604 H oleh Malik Mudaffar Abu Sa’id Kukburi.
Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW
Mereka yang sekarang ini banyak merayakan maulid nabi SAW seringkali mengemukakan dalil. Di antaranya:
  1. Mereka berargumentasi dengan apa yang ditulis oleh Imam As-Suyuti di dalam kitab beliau, Hawi li al-Fatawa Syaikhul Islam tentang maulid serta Ibn Hajar Al-Asqalani ketika ditanya mengenai perbuatan menyambut kelahiran nabi SAW. Beliau telah memberi jawaban secara bertulis: Adapun perbuatan menyambut maulid merupakan bid’ah yang tidak pernah diriwayatkan oleh para salafush-shaleh pada 300 tahun pertama selepas hijrah. Namun perayaan itu penuh dengan kebaikan dan perkara-perkara yang terpuji, meski tidak jarang dicacat oleh perbuatan-perbuatan yang tidak sepatutnya. Jika sambutan maulid itu terpelihara dari perkara-perkara yang melanggar syari’ah, maka tergolong dalam perbuatan bid’ah hasanah. Akan tetapi jika sambutan tersebut terselip perkara-perkara yang melanggar syari’ah, maka tidak tergolong di dalam bida’ah hasanah.
  2. Selain pendapat di atas, mereka juga berargumentasi dengan dalil hadits yang menceritakan bahwa siksaan Abu Lahab di neraka setiap hari Senin diringankan. Hal itu karena Abu Lahab ikut bergembira ketika mendengar kelahiran keponakannya, Nabi Muhammad SAW. Meski dia sediri tidak pernah mau mengakuinya sebagai Nabi. Bahkan ekspresi kegembiraannya diimplementasikan dengan cara membebaskan budaknya, Tsuwaibah, yang saat itu memberi kabar kelahiran Nabi SAW. Perkara ini dinyatakan dalam sahih Bukhari dalam kitab Nikah. Bahkan Ibnu Katsir juga membicarakannya dalam kitabnya Siratunnabi jilid 1halaman 124. Syamsuddin Muhammad bin Nasiruddin Ad-Dimasyqi menulis dalam kitabnya Mawrid as-sadi fi Mawlid al-Hadi : Jika seorang kafir yang memang dijanjikan tempatnya di neraka dan kekal di dalamnya diringankan siksa kuburnya tiap Senin, apalagi dengan hamba Allah yang seluruh hidupnya bergembira dan bersyukur dengan kehadiran Ahmaddan meninggal dengan menyebut Ahad ?
  3. Hujjah lainnya yang juga diajukan oleh para pendukung maulid Nabi SAW adalah apa yang mereka katakan sebagai pujian dari Imam Ibnu Hajar al-’Asqalani. Menurut mereka, Ibnu Hajar telah menulis di dalam kitabnya, ‘Al-Durar al-Kamina fi ‘ayn al-Mi’at al-thamina’ bahwa Ibnu Kathir telah menulis sebuah kitab yang bertajuk maulid Nabi di penghujung hidupnya, Malam kelahiran NabiSAW merupakan malam yang mulia, utama, dan malam yang diberkahi, malam yang suci, malam yang menggembirakan bagi kaum mukmin, malam yang bercahaya-cahaya, terang benderang dan bersinar-sinar dan malam yang tidak ternilai.
  4. Para pendukung maulid nabi SAW juga melandaskan pendapat mereka di atas hadits bahwa motivasi Rasulullah SAW berpuasa hari Senin karena itu adalah hari kelahirannya. Selain karena hari itu merupakan hari dinaikkannya laporan amal manusia.
Abu Qatadah Al-Ansari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW ketika ditanya mengapa beliau berpuasa pada hari Senin, menjawab, Itulah hari aku dilahirkan dan itulah juga hari aku diangkat menjadi Rasul.
Hadits ini bisa kita dapat di dalam Sahih Muslim, kitab as-siyam
Pendapat yang Menentang
Namun argumentasi ini dianggap belum bisa dijadikan landasan dasar pensyariatan seremoni maulid nabi SAW.
Misalnya cerita tentang diringankannya siksa Abu Lahab itu, mereka mengatakan bahwa Abu Lahab yang diringankan siksanya itu pun hanya sekali saja bergembiranya, yaitu saat kelahiran. Dia tidak setiap tahun merayakan kelahiran nabi dengan berbagai ragam seremoni. Kalau pun kegembiraan Abu Lahab itu melahirkan keringanan siksanya di neraka tiaphari Senin, bukan berarti orang yang tiap tahun merayakan lahirnya nabi SAW akan mendapatkan keringanan siksa.
Demikian juga dengan pujian dari Ibnu Katsir, sama sekali tidak bisa dijadiakan landasan perintah untuk melakukan sermonial khusus di hari itu. Sebab Ibnu Katsir hanya memuji malam hari di mana Nabi SAW lahir, namun tidak sampai memerintahkan penyelenggaraan seremonial.
Demikian juga dengan alasan bahwa Rasulullah SAW berpuasa di hari Senin, karena hari itu merupakan hari kelahirannya. Hujjah ini tidak bisa dipakai, karena yang saat dilakukan bukan berpuasa, tapi melakukan berbagai macam aktifitas setahun sekali. Kalau pun mau berittiba’ pada hadits itu, seharusnya umat Islam memperbanyak puasa sunnah hari Senin, bukan menyelenggarakan seremoni maulid setahun sekali.
Bahkan mereka yang menentang perayaan maulid nabi ini mengaitkannya dengan kebiasaan dari agama sebelum Islam. Di mana umat Yahudi, Nasrani dan agama syirik lainnya punya kebiasaan ini. Buat kalangan mereka, kebiasaan agama lain itu haram hukumnya untuk diikuti. Sebaliknya harus dijauhi. Apalagi Rasulullah SAW tidak pernah menganjurkannya atau mencontohkannya.
Dahulu para penguasa Mesir dan orang-orang Yunani mengadakan perayaan untuk tuhan-tuhan mereka. Lalu perayaan-perayaan ini di warisi oleh orang-orang Kristen, di antara perayaan-perayaan yang penting bagi mereka adalah perayaan hari kelahiran Isa al-Masih, mereka menjadikannya hari raya dan hari libur serta bersenang-senang. Mereka menyalakan lilin-lilin, membuat makanan-makanan khusus serta mengadakan hal-hal yang diharamkan.
Dan akhirnya, para penentang maulid mengatakan bahwa semua bentuk perayaan maulid nabi yang ada sekarang ini adalah bid’ah yang sesat. Sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk menyelenggarakannya atau ikut mensukseskannya.
Jawaban dari Pendukung Maulid
Tentu saja para pendukung maulid nabi SAW tidak rela begitu saja dituduh sebagai pelaku bid’ah. Sebab dalam pandanga mereka, yang namanya bid’ah itu hanya terbatas pada ibadah mahdhah saja, bukan dalam masalah sosial kemasyarakatan atau masalah muamalah.
Adapun seremonial maulid itu oleh para pendukungnya diletakkan di luar ritual ibadah formal. Sehingga tdak bisa diukur dengan ukuran bid’ah. Kedudukannya sama dengan seorang yang menulis buku tentang kisah nabi SAW. Padahal di masa Rasulullah SAW, tidak ada perintah atau anjuran untuk membukukan sejarah kehidupan beliau. Bahkan hinggamasa salah berikutnya, belum pernah ada buku yang khusus ditulis tentang kehidupan beliau.
Lalu kalau sekarang ini umat Islam memiliki koleksi buku sirah nabawiyah, apakah hal itu mau dikatakan sebaga bid’ah? Tentu tidak, karena buku itu hanyalah sarana, bukan bagian dari ritual ibadah. Dankeberadaan buku-buku itu justru akan membuat umat Islam semakin mengenal sosok beliau. Bahkan seharusnya umat Islam lebih banyak lagi menulis dan mengkaji buku-buku itu.
Dalam logika berpikir pendukung maulid, kira-kira seremonial maulid itu didudukkan pada posisi seperti buku. Bedanya, sejarah nabi SAW tidak ditulis, melainkan dibacakan, dipelajari, bahkan disampaikan dalam bentuk seni syair tingkat tinggi. Sehingga bukan melulu untuk konsumsi otak, tetapi juga menjadi konsumsi hati dan batin. Karena kisah nabi disampaikan dalam bentuk syair yang indah.
Dan semua itu bukan termasuk wilayah ibadah formal melainkan bidang muamalah. Di mana hukum yang berlaku bahwa segala sesuatu asalnya boleh, kecuali bila ada dalil yang secara langsung melarangnya secara eksplisit.
Kesimpulan
Sebagai bagian dari umat Islam, barangkali kita ada di salah satu pihak dari dua pendapat yang berbeda. Kalau pun kita mendukung salah satunya, tentu saja bukan pada tempatnya untuk menjadikan perbedaan pandangan ini sebagai bahan baku saling menjelekkan, saling tuding, saling caci dan saling menghujat.
Perbedaan pandangan tentang hukum merayakan maulid nabi SAW, suka atau tidak suka, memang telah kita warisi dari zaman dulu. Para pendahulu kita sudah berbeda pendapat sejak masa yang panjang. Sehingga bukan masanya lagi buat kita untuk meninggalkan banyak kewajiban hanya lantaran masih saja meributkan peninggalan perbedaan pendapat di masa lalu.
Sementara di masa sekarang ini, sebagai umat Islam, kita justru sedang berada di depat mulut harimau sekaligus buaya. Kita sedang menjadi sasaran kebuasan binatang pemakan bangkai. Bukanlah waktu yang tepat bila kita saling bertarung dengan sesamasaudara kitasendiri, hanya lantaran masalah ini.
Sebaliknya, kita justru harus saling membela, menguatkan, membantu dan mengisi kekurangan masing-masing. Perbedaan pandangan sudah pasti ada dan tidak akan pernah ada habisnya. Kalau kita terjebak untuk terus bertikai, maka para pemangsa itu akan semakin gembira.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW 
»»  READMORE...
My game is mafia wars 2
»»  READMORE...

PPSME

PPSME adalah......
Sebuah Janji Yang Tak Bisa Terungkap
Jadi Beginilah Jadinya

Makanya Aku Jadiin Blog
»»  READMORE...